detak.co - Memang ada tudingan bahwa Telkomsel dan Indosat terlibat dalam kasus penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia. Namun, sampai sekarang belum sepenuhnya tudingan tersebut terbukti.
Walaupun begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring secara tegas akan menutup Telkomsel dan Indosat apabila benar-benar terbukti membantu dua negara tersebut dalam melakukan penyadapan.
Akan tetapi menurut Ketua Dewan Pakar Indonesia ICT Forum (IIF) Teguh Prasetya, wacana penutupan kedua operator seluler tersebut apabila terbukti bersalah justru sangat disayangkan.
Pasalnya, penutupan dua operator telekomunikasi terbesar di Indonesia itu tentu akan menimbulkan keresahan menyangkut hajat berkomunikasi 77 persen pengguna seluler di Indonesia.
"Dampak pernyataan Menkominfo sangat besar dan luas. Indonesia ICT Forum meminta kepada Pemerintah untuk fokus memprotes tindakan Australia dan Amerika Serikat," katanya, seperti dikutip dari Antara (20/02).
Selain merugikan, aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat sama dengan merendahkan kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia.
"Kami meminta agar Menteri Luar Negeri memanggil duta besar Australia dan Amerika, memprotes keras dan meminta pertanggungjawaban mereka," katanya.
Melalui Komisi I DPR RI,lembaga itu juga mendesak agar Menlu memberikan penjelasan terkait penyadapan yang dilakukan oleh Amerika dan Australia.
Untuk itu, pihak IFF mengusulkan untuk dibentuknya tim independen yang terdiri dari ahli teknologi informasi dan ahli forensik jaringan untuk menyelidiki kasus penyadapan terhadap dua operator Indonesia itu agar dapat membuktikan benar tidaknya Telkomsel dan Indosat terlibat atau hanya sebagai korban. (merdeka.com)
Jika Telkomsel dan Indosat ditutup, banyak pihak akan merugi
Redaksi | Jumat, 21 Februari 2014 | detak info
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi www.detakinfo.blogspot.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
0 Comments
Tweets