DETAKinfo - Bentrok terjadi antara pendukung tinju di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kota Lama Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013) jelang tengah malam. Akibatnya, 17 orang tewas.
"Saat terjadi keributan, para penonton saling dorong dan saling injak
sesama penonton. Tewas 17 orang. Ada 5 laki-laki dan 12 perempuan,"
ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar I Gede Sumerta saat
dihubungi, Minggu malam. Insiden terjadi sekitar pukul 23.00 WIT.
Gede menjelaskan, massa di GOR saat itu sekitar 1.500 orang. Malam
itu ada pertandingan antara Yulius Pigome dari sasana Mawa melawan
Alvius Rumkorem dari sasana Persada. Insiden terjadi akibat pendukung
Yulius mengamuk setelah kalah dalam pertandingan.
Berikut data korban tewas yang telah dibawa ke RSUD Nabire:
1. Huda (laki-laki)
2. Yosina Waine (perempuan)
3. David Wabes (laki-laki)
4. Stevina Tebay (perempuan 23 tahun)
5. Yuliana Magai (perempuan)
6. Elina Dugupa (perempuan)
7. Anii Wayaa (perempuan)
8. Monica Bonai (perempuan)
9. Meriam Mandosir (perempuan 17 tahun)
10. Martina Keiya (perempuan)
11. Ice Tebay (perempuan)
12. Yanus Manibui (laki-laki)
13. Tresia Waine (perempuan)
14. Merlin Ayeba (perempuan)
15. Yakum Rumkorem (laki-laki)
16. Wilem Agapa (laki-laki)
17. Lisa Womsiwor (perempuan)
Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Reza Ali menegaskan, kerusuhan antar pendukung tinju pada kejuaraan Bupati Nabire Cup 2013 terjadi di luar faktor teknis penyelenggaraan.
"Teknis penyelenggaraan tak ada masalah. Kepengurusan pengcab dan
perangkat pertandingan menjalankan tugas dengan baik," kata Reza dalam
konferensi pers di Kantor PP Pertina, Senin (15/7/2013).
Reza Ali menampik, adanya anggapan bahwa pendukung petinju Yulianus Pigome yang kalah merasa tidak terima atas keputusan wasit.
"Mereka (kubu lawan) justru mencegah itu. Mengapa ada sekelompok orang begitu emosional terhadap partai itu," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh PP Pertina, Kapasitas
Gedung Olah Raga (GOR) tersebut sebetulnya hanya mampu menampung 800
orang.
Tetapi pada saat pertandingan tersebut penonton mencapai 1500 orang sehingga kondisi di dalam gedung berdesak-desakan.
"Kapasitas GOR tak dapat menampung penonton, karena ada kebijakan
tiket gratis dari Bupati Isaiyas Douw. Sarana tak memadai hanya ada satu
pintu masuk-keluar," tuturnya.
Kerusuhan terjadi pada saat penyerahan UPP selama kurang lebih dua
jam dari pukul 22.00 sampai pukul 24.00 WIT, Minggu (14/7/2013). Di tinju UPP diperuntukkan bagi partai yang bertanding sebelumnya.
Dalam salah satu partai final, pendukung Yulianus Pigome tidak
menerima kekalahan dari Alfius Rumkorem sehingga terjadi saling ejek dan
lempar kursi hingga menyebabkan para penonton ketakutan dan berupaya
keluar dari GOR.
Massa salah satu pendukung petinju mengamuk saat juri mengumumkan
hasil pertandingan amatir yang digelar di GOR Kotalama, Nabire, Papua,
Minggu malam.
Para penonton terlihat tunggang langgang menyelamatkan dirinya dari kerusuhan antar pendukung tinju.
"Penonton panik sehingga mereka berlarian. Tetapi wasit dan perangkat tinju tak merasa ditekan atau diserang. Kejadian itu terjadi di luar ring," tuturnya. (tribunnews.com)
Rusuh Suporter Pertandingan Tinju di Papua, 17 Tewas
Redaksi | Senin, 15 Juli 2013 | detak info
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi www.detakinfo.blogspot.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
0 Comments
Tweets