DETAK – Bom rakitan meledak pukul 02.00 dini hari
tadi, Sabtu 20 Juli 2013, di Polsek Rajapolah Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seorang sopir truk yang sedang beristirahat di sekitar Polsek, Hasan
Ashari (43 tahun) rupanya melihat rentetan peristiwa itu sampai pelaku
kabur.
Hasan pun memberikan keterangan sebagai saksi kepada
polisi. Ia mengatakan, awalnya melihat dua orang lelaki menggunakan
sepeda motor jenis Yamaha Mio. Perawakan tubuh mereka satu besar dan
satu sedang. Keduanya menggunakan jaket hitam dan helm.
Dua
pengendara motor yang berboncengan itu datang dari arah Tasikmalaya dan
masuk ke pelataran Polsek Rajapolah. Salah satu dari pelaku turun dari
motor dan menaruh benda di halaman Polsek, tepatnya di bawah jendela
ruang Kapolsek.
Tak lama kemudian, ledakan terdengar. Awalnya
polisi menduga itu bunyi petasan. Anggota yang piket jaga baru sadar
bahwa ledakan itu bom, beberapa saat kemudian. “Bom memang tidak sempat
meledak, hanya berbunyi seperti mercon dan mengeluarkan asap,” kata
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi
Boy Rafli Amar.
Bom yang meledak memuntahkan benda tajam jenis
paku dan timah. Petugas polisi langsung tiarap dan menyiagakan senjata.
Asap kemudian muncul dan paku bertebaran dari bom yang tak sempurna
meledak itu. Paku dan timah ini diduga dirakit bersama bom di dalam
panci presto untuk melukai para polisi. Tak ada korban jiwa dalam
kejadian ini.
Di lokasi, petugas menemukan panci presto berisi
belerang dan mesiu. Sementara paku dan timah ditemukan sekitar 10 meter
dari titik ledakan. Polisi juga menemukan ponsel dan detonator yang
diduga sebagai pemicu bom.
Sementara itu, kedua pelaku langsung
melarikan diri ke arah Bandung dengan melawan arus lalu lintas. Baru
kabur beberapa meter dari Polsek, motor yang mereka kendarai berputar
arah dan sempat terjatuh. Namun pelaku kembali melanjutkan pelarian ke
arah Tasikmalaya.(viva.co.id)
Kronologi Pengeboman Polsek Rajapolah Tasikmalaya
Redaksi | Sabtu, 20 Juli 2013 | detak info
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi www.detakinfo.blogspot.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
0 Comments
Tweets