DETAK - Saat Dian Pelangi sedang dirias, tiba-tiba Ascia Al Faraj "memaki" Dian. "I hate you. You made me buy a lot of clothes here," ujar fashion blogger asal Kuwait tersebut, lantas tertawa. Dian membalas candaan temannya itu dengan senyuman dan berkata, "I'm glad you enjoy it."
Pagi
itu ditemui di Gandaria City, Jakarta tepat pukul 10 pagi, Dian memakai
jilbab berwarna kuning yang dilingkari aksesori hair band warna emas
ala Bohemian Bourgeois, yang sedang menjadi tren di Paris. Bohemian
Bourgeois dikenal sebagai BoBo, yakni aliran mode yang mengeksplorasi
gaya hidup kelas menengah di Paris. Dian tampak mempesona.
Tapi
jangan bayangkan Dian sudah trendy sejak kecil. Ia ingat betul, jilbab
pertamanya adalah kain kotak paduan warna biru dan oranye. Ia melipatnya
menjadi segitiga, lalu dipakainya tanpa "embel-embel" lain. Ia mulai
berjilbab sejak duduk di bangku kelas I sekolah dasar, tapi masih
“buka-tutup”.
Dian mengenal jilbab dari ibunya, Hernani
Djamaloedin, pemilik butik muslim yang menanamkan tradisi Islam yang
kuat kepadanya. Kalau azan subuh berkumandang, Dian akan dipaksa bangun
untuk menunaikan salat. Jika tidak segera bangun, air dingin akan
membanjiri wajahnya. Bahkan, sang ibu selalu mendatangkan guru mengaji
setiap hari untuknya. "Ibu memang keras," ujar pengagum penyanyi Craig
David ini.
Selain ketaatan pada agama, ajaran keras Hernani
membuat Dian terampil menjahit dengan tangan sejak masih di bangku kelas
II sekolah dasar. Rancangan pertama Dian adalah dress seksi untuk
boneka Barbie-nya. Busana itu ia buat dari bahan katun.
Yang
jelas, bakat Dian kecil bukan cuma menjahit. Ada bakat terpendam lain
yang dimilikinya: menjadi kiper. Dian kecil memiliki hobi bermain sepak
bola bersama teman-temannya di kompleks rumahnya di Permata Griya,
Palembang, setiap sore. Tidak jarang, saat menjadi kiper, bola menyambar
wajahnya. Bagi dia, itu sudah biasa. Tak aneh, saat masih kecil, kulit
Dian dekil. Ia juga bertubuh kurus. "Jauh, deh, sama yang sekarang,"
kata Dian, yang berkulit bersih dan terang, sambil terbahak. (tempo.co)
Karir Dian Pelangi Bermula dari Boneka Barbie
Redaksi | Sabtu, 20 Juli 2013 | detak info
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi www.detakinfo.blogspot.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
0 Comments
Tweets