DETAK - Bandung - Sebuah kafe bergaya Nazi Jerman di Bandung, Soldaten Kaffee
der Kommandantur Gross, tutup usaha sejak sepekan lalu. Pemiliknya,
Henry Mulyana, mengatakan penutupan itu karena pemberitaan media massa
yang tidak benar. "Berawal dari berita yang tidak sesuai dengan
keterangan saya waktu wawancara," ujarnya, Sabtu, 20 Juli 2013.
Pada
berita sebuah harian berbahasa Inggris, kata Henry, ia disebutkan
mengklaim tidak ada bukti Nazi telah melakukan kejahatan kemanusiaan
terhadap bangsa Yahudi. "Itu tidak benar. Saya katakan sekali lagi, saya
percaya dan yakin holocaust itu pernah terjadi," katanya.
Henry
yang didampingi kuasa hukumnya menyatakan ia telah menjadi korban dari
pemberitaan sepihak. Ia menuding ada unsur rekayasa dan pelintiran
berita yang bertujuan untuk mencari sensasi. "Kami minta hak jawab ke
media tersebut, kalau tidak dimuat kami akan laporkan ke Dewan Pers,"
kata kuasa hukum Henry, Rohman Hidayat.
Menurut Rohman, berita
miring soal pemilik dan kafe bergaya Nazi itu telah menyebar ke belasan
koran asing, seperti di Amerika Serikat dan Israel. Henry juga mengaku
mendapat kecaman dari pihak luar negeri, serta telepon bernada marah
dari beberapa orang. "Seolah-olah Henry itu penganut Nazi," kata Rohman.
Karena
sudah dicap negatif, Henry memutuskan untuk menutup usahanya. Kecemasan
berikutnya yaitu ditolak ke sejumlah negara karena dianggap pendukung
Nazi. "Padahal, Nazi di kafe itu cuma jadi seni, bukan penyebaran
ideologi," ujar anggota Reenactor berusia 35 tahun itu. Kafe bergaya
Jerman itu dibuka pada 2011 di Blok A 46 Pasirkaliki Hyper Square,
Bandung. (tempo.co)
Dituding Pro Nazi, Soldaten Kaffee Bandung Tutup
Redaksi | Sabtu, 20 Juli 2013 | detak info
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi www.detakinfo.blogspot.com. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
0 Comments
Tweets