Selama enam bulan pertama bayi tidak perlu mendapatkan
makanan dan minuman apa pun selain ASI. Dalam berbagai penelitian
menunjukkan bahwa ternyata ASI sudah bisa mengenyangkan dan memenuhi nutrisi bayi.
"Kandungan ASI terdiri dari dua jenis air susu, yaitu foremilk dan
hindmilk. Foremilk adalah ASI yang diproduksi pada proses awal menyusui,
diproduksi dalam jumlah banyak dan mengandung protein dan laktosa, tapi
kadar lemaknya rendah hanya 1-2 gram/dl atau sama dengan 1-2 gram per
100 ml," ungkap dr. Diana Mauria, SpOG dari Brawijaya Women &
Children Hospital dalam talkshow
Express Your Love Through Breastfeeding di Jakarta, belum lama ini.
Express Your Love Through Breastfeeding di Jakarta, belum lama ini.
ASI diproduksi Ibu secara alami karena pengaruh hormon prolactin dan
oxytocin setelah kelahiran bayi. WHO, British Nutrition Foundation,
ESPGAN (European Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition),
WHO (World Health Organization) dan FAO (Food Agriculture Organization)
merekomendasikan pemberian ASI selama enam bulan pertama setelah
kelahiran.
Diungkapkan Diana, kadar air dalam foremilk cukup tinggi sehingga
dapat memenuhi kebutuhan cairan bayi. Jadi ia tidak akan merasa haus
meski tidak diberi air minum.
"ASI sejak dahulu dikenal sebagai makanan alami terbaik, salah satu
alasan dibalik pendapat itu adalah para bayi yang mendapatkan ASI
umumnya memiliki perkembangan otak dan jaringan sarafnya yang lebih baik
daripada balita yang mendapatkan susu formula," ungkapnya.
Senada, dr. Johnny Nurman, SpA yang juga sebagai pembicara
mengungkapkan keunggulan ASI adalah bayi yang mendapatkan asupan ASI
eksklusif sejak 6 bulan pertama kelahirannya memilki daya imunitas/
kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan bayi yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif.
"Diperlukan teknik dan sosialisasi bagaimana pemberian ASI pada bayi
yang baik dan benar. Diantaranya adalah ketika menyusui, antara Ibu dan
bayi harus mempunyai eye contact, dan hal ini pun berpengaruh bagi
psikologis ibu dan sang buah hati," ungkapnya.
Cara yang salah dapat merugikan pihak ibu dan bayi. Contoh yang salah adalah ketika dagu bayi tidak menyentuh payudara. (Tribunnews.com)