Sebuah website pria, AskMen,
melontarkan hasil survei yang
menyatakan bahwa perempuan
gemar pula Sexting. Sexting atau
tindakan pengiriman pesan/
gambar cabul secara elektronik,
terutama antar ponsel, ternyata
cukup populer di kalangan
perempuan.
Menurut hasil survei yang dilakukan
oleh Harlequin, penerbit
novel roman populer, sebanyak
43% perempuan berbicara kotor
melalui teks. Dari angka 43%
tersebut, dua pertiganya mengaku
mereka hanya akan mengirim
pesan cabul hanya pada hubungan
yang serius. Sementara 35%
hanya perlu beberapa kali kencan
sebelum mereka siap untuk
memulai sebuah sexting.
Hal ini menjadi begitu umum bahkan bukanlah satu hal yang memalukan atau mengancam karier ketika harus dilihat telanjang (bagi selebritas). Bagi selebritas perempuan seperti Kim Kardashian dan Paris Hilton, sexting sebetulnya menguntungkan bagi karier mereka. Mengapa banyak orang melakukannya? “Sexting sering dilakukan sebagai wujud ekspresi diri bagi sebagian orang yang bersikap terbuka. Sexting juga sebagai salah satu wujud dari heterosexual relationship.
Melalui sexting terkadang ia memperoleh pemenuhan kebutuhan afeksi dan perhatian dari lawan jenisnya” papar Efnie Indrianie, M.Psi, psikolog sekaligus staff pengajar dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Sexting lebih banyak dilakukan oleh lelaki Kenapa sexting lebih identik atau mungkin memang lebih banyak dilakukan oleh lelaki ketimbang perempuan? Efnie menjelaskan, terkait dengan fungsi otak, lelaki memang memiliki 2,5 persen lebih besar dalam area pencarian seksual dibandingkan perempuan.
Namun pada beberapa perempuan yang ekspresif secara seksual hal ini kerap dilakukan juga. Ini bukanlah sebuah keanehan, karena melalui hal itu mereka memperoleh pemuasan kebutuhan afeksinya. Tanpa disadari saat melakukan hal itu akan mewunculkan satu kenikmatan yang direkam oleh memori otaknya. Dengan demikan hal itu akan dilakukan secara berulang-ulang dan tidak sedikit yang menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan. (Majalah Male)
Hal ini menjadi begitu umum bahkan bukanlah satu hal yang memalukan atau mengancam karier ketika harus dilihat telanjang (bagi selebritas). Bagi selebritas perempuan seperti Kim Kardashian dan Paris Hilton, sexting sebetulnya menguntungkan bagi karier mereka. Mengapa banyak orang melakukannya? “Sexting sering dilakukan sebagai wujud ekspresi diri bagi sebagian orang yang bersikap terbuka. Sexting juga sebagai salah satu wujud dari heterosexual relationship.
Melalui sexting terkadang ia memperoleh pemenuhan kebutuhan afeksi dan perhatian dari lawan jenisnya” papar Efnie Indrianie, M.Psi, psikolog sekaligus staff pengajar dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Sexting lebih banyak dilakukan oleh lelaki Kenapa sexting lebih identik atau mungkin memang lebih banyak dilakukan oleh lelaki ketimbang perempuan? Efnie menjelaskan, terkait dengan fungsi otak, lelaki memang memiliki 2,5 persen lebih besar dalam area pencarian seksual dibandingkan perempuan.
Namun pada beberapa perempuan yang ekspresif secara seksual hal ini kerap dilakukan juga. Ini bukanlah sebuah keanehan, karena melalui hal itu mereka memperoleh pemuasan kebutuhan afeksinya. Tanpa disadari saat melakukan hal itu akan mewunculkan satu kenikmatan yang direkam oleh memori otaknya. Dengan demikan hal itu akan dilakukan secara berulang-ulang dan tidak sedikit yang menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan. (Majalah Male)